Selasa, 27 Maret 2012

MAHASISWA OH MAHASISWA.....
Pemberitaan di mass media tentang demonstrasi besar-besaran mewarnai headline dan laporan utama. protes keras terhadap kebijakan pemerinyah yang satu ini sudah menjadi 'bulan-bulanan rakyat' yang kesal terhadap kinerja pemerintah selama ini. mayoritas pendemo adalah berasal dari mahasiswa dan rakyat biasa, bahkan tidak jarang pemimpin daerah pun ikut turun tangan dalam melaksakan aksi tuntutan rakyat ini. pemandangan di beberapa kota-kota di Indonesia tak ubahnya seperti lautan manusia yang bergerak beriringan. akhirnya, aparat pun dengan tindakan represif, berusaha menjaga ketertiban diantara pendemo. namun, agaknya pertempuran melawan rakyat sendiri pun tak dapat terelakkan. saya membaca salah satu koran, dan dikatakan bahwa aparat di lapangan tidak dilengkapi water canon yang memadai sehingga polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet, tapi itu menurut versi mahasiswa. keterangan dari Humas Polda Metro Jaya, berbalik 180 derajat, bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan peluru karet tapi hanya gas air mata saja. ini adalah hal biasa, aparat tidak mau begitu saja disalahkan. Siapa yang benar, siapa yang salah? Mahasiswa sebagai pilar penentu kemajuan bangsa, secara normatifnya, harus belajar dan berkreasi demi terciptanya tujuan bangsa ke depan. dengan adanya kebijakan pemerintah yang semakin tidak menentu, pemikiran mahasiswa tertuju pada hal tersebut. dengan bekal akademik yang dimiliki, berjuta-juta alasan dilontarkan ketika pemerintah dianggap tidak konsisten dengan janji-janjinya.
memang benar bahwa mahasiswa adalah penggerak dari sektor pemikiran kritis rakyat, tapi mungkin di sini ada sedikit koreksi. jalan yang harus dipakai bukan hanya melulu jalan kekerasan, seperti demo, malahan bisa-bisa cuma buang tenaga saja. ini hanya pandangan saja, jadi di sini diadakan pertemuan antara mahasiswa dengan perwakilan rakyat dalam forum khusus. perwakilan mahasiswa dan perwakilan pemerintah berembug membahas persoalan yang terjadi di rakyat. hasil dari pertemuan tersebut ditulis dan dijadikan bukti otentik agar ini merupakan hasil dari keputusan yang bulat yang harus dipenuhi kedua belah pihak. jika salah satu 'wan prestasi' bisa digugat di pengadilan rakyat yang adil. sekali lagi, ini hanya pemikiran dan pandangan saya dalam menyikapi kian maraknya demo-demo yang sangat memprihatinkan sekali ini yang terjadi di negara chaos ini 

0 komentar:

Posting Komentar